Pada hari Senin (22/15) digelar acara Fashion Tendance 2015 Intertwine untuk kategori Moslem Wear.
Acara ini dipersembahkan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia dengan tema Interwine untuk tren mode tahun 2015. Sesuai tema, terlihat dari rancangannya, para desainer memadukan unsur budaya dengan masa kini.
Fashion show dibuka oleh desainer Hannie Hananto, menghadirkan karyanya yang bertema Mixsynergy. Semangat berkarya tanpa batas dengan inspirasi beraneka, berpadu menjadi koleksi yang berdinamika. Sedangkan desainer Nieta Hidayani menghadirkan Romantic Return from North Sumatra. Masih dengan ciri khas yang sama, Nieta mencoba untuk menyatukan warna merah muda dan abu-abu yang romantis dengan kain Tenun Tarutung dari Sumatra Utara.
Kemudian dilanjutkan oleh Ida Royani yang menghadirkan Savana. Koleksinya terinspirasi dari padang ilalang di NTT, warna-warna tanah dan rumput-rumput yang mengering. Lalu ada Najua Yanti, menghadirkan karya bertema Glowing the Beauty. Rangkaian bunga yang menjadi inspirasinya menambah kesan romantis pada koleksi busana pengantin muslimah ini.
Setelah itu masih ada Anne Rufaidah, menampilkan Glow. Menggunakan bahan chiffon, silk organdi, lace, dan tenun ikat NTT koleksinya menonjolkan gaya klasik dengan perpaduan etnik timur. Dan Fenny Mustafa menghadirkan Natrue’s Romance. Perpaduan tenun dan desain bunga-bunga karyanya terlihat simple dan rileks, namun tetap dengan detail dan warna yang indah.
Sebagai penutup fashion show baju muslim, Dian Pelangi menghadirkan Colorscope. Terinspirasi dari mainan Lego dengan warna-warna cerah. Rancangannya terlihat meriah, dengan gradasi warna tua ke warna muda.